Banyak cerita yang membingkai emas di Puncak Monas. Mulai dari emas yang diberikan oleh seorang pengusaha bernama Teuku Markam, hingga penambahan emas agar memiliki berat yang sama.
Namun jika ingin mengetahui dari mana asal emas di Puncak Monas, kamu bisa menuju Bengkulu. Emasnya berasal dari tambang emas yang berada di Desa Lebong Tandai, demikian ditengok dari situs pariwisata Bengkulu, Kamis (15/12/2016).
Desa ini memiliki emas berlimpah pada masanya. Tahun 1890, aktivitas tambang-menambang emas dimulai. Para pekerjanya merupakan pendatang dari Jawa Barat yang dibawa oleh para penjajah. Setidaknya ada ratusan kilo emas dan perak yang pernah dikeruk di sana selama 45 tahun.
Suasana di sekitar tambang emas Desa Lembong Tandai |
Saat ini, sudah tidak ada aktivitas menambang dalam skala besar. Tinggal penambang kecil yang masih melakukannya, itupun dengan cara menambang yang sederhana.
Yang menarik, traveler bisa melihat sisa-sisa kemegahan desa penambang emas ini. Di mana kawasan penambang emas identik dengan kemewahan. Pada masanya, desa ini memiliki tempat biliard, sampai gedung bioskop. Menarik bukan?
Nah kini, beberapa gedung megah itu sudah tidak terpakai dan kini ditempati para warga. Selain itu, ada juga Gudang Ampas Emas yang berada di tengah desa.
Desa yang berada di ketinggian 500 mdpl ini juga memiliki destinasi wisata lain yang bertemakan sejarah. Di sana ada situs Kerajaan Batu di Lubuk Ilan, lalu ada pula Pemakaman China di Gunung Tinggi.
Jika penasaran, kamu pun bisa bertandang ke Lebong Tandai. Desa ini teletak di Kecamatan Napal Putih, Bengkulu Utara. Setidaknya butuh waktu 4 jam dari pusat Kota Bengkulu untuk mencapai Napal Putih.
Nah dari sana, perjalanan bisa dilanjutkan dengan menggunakan kereta api lori di Desa Air Tenang atau Stasiun Air Tenang. Harap diperhatikan, kereta ini hanya berangkat pada pagi hari yaitu pada pukul 07.00-08.00 WIB. (shf/aff)
0 Response to "Emas di Puncak Monas, Asalnya dari Tambang di Bengkulu Ini"
Posting Komentar